Kenapa guru harus punya sosial media?

Daftar Isi

Banyak pendidik yang melihat platform sosial media hanya sebatas media yang digunakan untuk mencari hiburan, platform untuk promosi produk atau sebagai sarana dalam menunjang eksistensi diri di masyarakat. Sedikit banyak hal itu benar adanya, sosial media sekarang ini lebih cenderung digunakan untuk tujuan tersebut. 

Bahkan banyak guru yang merasa skeptis dengan penggunaan sosial media karena ada banyak kasus yang menceritakan bagaimana sosial media digunakan untuk hal-hal buruk bahkan berunjung pada tindak kriminal, seperti penipuan, bullying dan lain sebagainya.

Selain itu tidak sedikit pendidik yang merasa bahwa mereka bukan bagian dari komunitas orang-orang yang pandai menggunakan aplikasi atau teknologi kaum milenial, hal ini juga menjadi salah satu alasan kenapa banyak guru yang tidak aktif menggunakan sosial media.

Bagi saya pribadi, platform sosial media, baik itu Facebook, Instagram, Tik-tok, merupakan salah satu wadah yang bisa membantu karir saya sebagai pendidik. Hal ini karena dengan aktif menggunakan sosial media saya bisa lebih dekat dengan dunia siswa dan tahu trend-trend apa saja yang sedang mereka gemari atau hal-hal apa saja yang sedang viral dan mereka suka dengan itu. 

Dengan mengetahui dan memahami hal tersebut, saya bisa mendapatkan banyak cara untuk bisa melakukan pendekatan kepada mereka dan membangun komunikasi. 

Kalau kamu adalah seorang pendidik, baik itu dosen ataupun guru, pertimbangkan beberapa hal dibawah ini yang merupakan manfaat jika kita tahu bagaimana menggunakan platform sosial media.

1. Membuka ruang untuk mengenal siswa lebih jauh

Ketika kita menggunakan platform sosial media dan berteman dengan siswa didalammnya, kita akan punya ruang lebih untuk memahami mereka. Ada wadah dimana kita bisa melihat aktifitas mereka sehari-hari diluar jam sekolah. 

Hal ini akan menjadi salah satu referensi bagi kita jika ingin melakukan pendekatan kepada mereka. Disisi lain, dengan melihat mereka melalui sosial media, kita bisa aware akan hal-hal negatif yang mereka lakukan diluar sekolah. 

Tapi perlu diingat bahwa setiap siswa memiliki privasi, jangan sampai niat kita untuk bisa mengenal mereka lebih jauh malah berubah menjadi terlalu ikut campur dan menggurui hal-hal pribadi mereka. Peran kita sebagai guru diluar jam sekolah adalah sekadar mengawasi mereka dan jika ada hal keliru yang kita lihat, kita bisa mengkomunikasikannya kepada orang tua siswa atau wali.

2. Kita tahu apa yang "sebenarnya terjadi" di sekolah

Kadang kala disekolah terjadi beberapa insiden, dan kemungkinan insiden tersebut tersebar di sosial media sangat besar. Jika kita aware dengan sosial media yang aktif digunakan oleh siswa, kita bisa mengambil tindakan jika terdapat berita tentang sekolah atau tentang mereka yang dapat merusak citra sekolah atau citra mereka sendiri diluar.

Selain itu, kita juga bisa mendapatkan banyak referensi terkait hal-hal apa saja yang sedang terjadi, baik itu disekolah dan diluar sekolah yang juga dihadapi oleh siswa, apakah tentang keluarga mereka, tentang circle pertemanan mereka dan lain sebagainya, sehingga ketika berkomunikasi dengan mereka kita bisa merespon dengan baik dan tahu apa yang sedang mereka hadapi dan bicarakan. 

Dan lagi, melalui sosial media kita bisa melihat hal positif apa yang siswa sedang lakukan dan itu luput dari perhatian sekolah, seperti contohnya ada siswa yang berhasil menjuarai lomba menulis, lomba fashion show, dll.

3. Menjadi teladan kepada siswa sebagai digital citizens.

Kecendrungan siswa keliru dalam menggunakan paltform sosial media disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah mereka tidak memiliki role model yang bisa mereka teladani.

Jika masyarakat terutama guru tidak bisa menunjukkan kepada mereka bagaimana seharusnya menggunakan sosial media, lalu kemana mereka mencari referensi? 

Hal inilah yang kemudian menjadikan mereka tidak memiliki panduan atau acuan dalam bersosial media, mereka hanya melihat apa yang teman sebayanya lakukan, ikut trend dan konten yang sedang viral, yang mana itu belum tentu baik. Terlebih lagi terkadang dalam proses mereka mencoba, ada banyak kekeliruan yang mereka lakukan, dan tidak sedikit yang berdampak buruk bagi mereka.

Jadi, ketiga hal inilah yang bisa pendidik dapatkan jika mampu dan tahu bagaimana cara menggunakan sosial media. Segala sesuatu memiliki sis negatif dan positif, termasuk platform sosial media. Tapi jika sebagai pendidik kita tidak bisa melihat sesuatu, terutama paltform sosial media dan teknologi terbarukan, dari sisi positif dan tidak tahu bagaimana menggunakannya dengan baik dan bijak, maka kita sama saja melakukan pembiaran terhadap dampak negatif yang siswa dapatkan dari perkembangan teknologi yang pesat pada saat sekarang ini.


Baca juga: 3 website media pembelajaran terbaru buat guru